Rabu, 07 Juli 2010

Tokoh-Tokoh Besar Indonesia - Hayam Wuruk

Tokoh Hayam Wuruk mungkin dapat dikatakan sebagai seorang pemimpin/raja dengan “paket super lengkap”, sepanjang sejarah perjalanan bangsa (masa kerajaan Hindu-Budha). Sepak terjang Hayam Wuruk dapat diketahui karena terdokumentasikan oleh “wartawan” kerajaan yang bernama Prapanca, yang dipaparkannya secara mendetail. Nampaknya puncak kebesaran kerajaan di Indonesia diperoleh oleh Majapahit dengan hayam Wuruk sebagai rajanya dan Gadjah Mada sebagai mahapatihnya.

Seluruh wilayah nusantara dapat dipersatukan ditambah negara-negara tetangga menjadi bawahan. Melalui kitab nagarakretagama dan prasasti dapat diperoleh informasi mengenai tata pemerintahan, social budaya, perekonomian, dan sebagainya. Tata kelola pemerintahan Majapahit merupakan yang terlengkap diantara kerajaan-kerajaan lainnya sepanjang mengacu pada data-data yang ada sekarang.
Hayam Wuruk merupakan sosok raja yang senantiasa memperhatikan rakyatnya. Nagarakretagama menceritakan perjalanan raja ke daerah-daerah dalam rangka peninjauan. Dalam konsep Asthabrata, raja yang baik adalah raja yang dapat mengerti keadaan dan kemauan rakyatnya. Hal ini dapat diwujudkan dalam bentuk ‘turun ke bawah’ langsung. Nagarakretagama menceritakan bahwa ketika raja sampai di suatu daerah maka ia akan menginap beberapa hari untuk beristirahat sambil beraudiensi dengan masyarakat secara langsung. Ciri lain yang menonjol pada diri Hayam Wuruk ialah sikapnya yang tidak otoriter, hal tersebut dapat dilihat dari dibentuk Dewan Pertimbangan Agung. DPA bersidang setiap kali raja akan akan mengambil keputusan mengenai perkara penting yang menghendaki kebulatan pendapat dari kerabat. Suryabrata dalam konsep Asthabrata mengajarkan kepada raja agar memikirkan secara matang tindakan yang akan diperbuat. Hal tersebut diwujudkan oleh Hayam Wuruk dengan mengadakan musyawarah setiap kali akan memutuskan sesuatu, seperti misalnya ketika akan mencari pengganti Gadjah Mada. Dalam musyawarah tidak dicapai kata sepakat karena peserta musyawarah berpendapat bahwa tidak ada yang sanggup menggantikan Patih Gadjah mada, sehingga diputuskan tidak ada yang menggantikan posisi Gadjah Mada sebagai mahapatih.
Jika kepemimpinan Hayam Wuruk dikaitkan dengan Asthabrata, maka pemerintahannya adalah sebagai jawaban atas hipotesis kaitan antara Asthabrata dengan hasil pemerintahan yang dicapai. Para ahli sepakat dengan tesis bahwa Majapahit ialah kerajaan terbesar di Nusantara dengan Hayam Wuruk dan Gadjah Mada sebagai tokoh sentralnya. Karena apa? Karena semua ucapan dan tindakan Hayam Wuruk senantiasa mengacu pada Asthabrata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar